Penulis
Intisari-Online.com - Dalam tradisi Jawa, dikenal puasa weton, seperti apa niat puasa weton dan cara melaksanakannya?
Selain untuk membaca sifat dan karakter berdasarkan weton, masyarakat Jawa juga punya perlakuan khusus untuk hari weton, yaitu dengan melaksanakan puasa.
Weton sendiri merupakan hari kelahiran manusia menurut penanggalan jawa.
Perlu diketahui, budaya jawa mengenal dua kalender yaitu kalender masehi dan kalender jawa.
Kalender masehi seperti kalender nasional dan mengenal 7 hari yakni Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu.
Sementara kalender hari Jawa ada lima yakni Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi.
Weton merupakan perpaduan keduanya, misalnya weton Senin Pahing, Selasa Pon, da seterusnya.
Untuk mengetahui apa weton kita, bisa menanyakan kepada orangtua atau kini mudah untuk mencarinya di internet dengan mengetikkan tanggal masehi kelahiran Anda.
Puasa weton dipercaya memiliki berbagai manfaat, salah satunya bisa membuat energi negatif senantiasa hilang dari dalam tubuh.
Selain itu, orang-orang yang rutin melakukan puasa weton juga dipercaya akan memiliki kepekaan batin.
Mental juga dipercaya akan menjadi lebih kuat, karena puasa weton bisa untuk mengendalikan nafsu, emosi sehingga akan bersyukur terhadap apa yang diberikan Tuhan.
Seperti puasa pada umumnya, puasa weton dapat memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh karena organ pencernaan sempat beristirahat.
Tak kalah penting bagi masyarakat Jawa, puasa weton dipercaya bisa mengabulkan doa dan harapan.
Diyakini, melakukan puasa kelahiran dengan tata cara yang benar serta niat yang tulus dapat membuat keinginan dan doa tercapai.
Dalam niat puasa weton sendiri, punya arti tentang keinginan dan doa pelaksananya.
Berikut ini niat puasa weton dan cara melaksanakannya.
Niat puasa weton diucapkan dalam bahasa jawa, yaitu:
“Niat Ingsun pasa ing dina kelahiran tanpa mangan tanpa ngombe kangge (sebutkan hajat/keinginan) kerono Allah Ta’ala”
Artinya:
“Aku niat berpuasa pada hari kelahiran untuk mendapatkan (sebutkan hajat) karena Allah Ta’ala”
Untuk cara melaksanakan puasa weton, biasanya dilakukan seperti puasa pada umumnya, yaitu mulai subuh hingga maghrib saat berbuka.
Itu dikerjakan selama tiga hari atau dikenal sebagai puasa ngebleng tiga hari.
Misalnya lahir Senin Pon maka mulai mengerjakan puasa pada Minggu Pahing, Senin Pon, dan Selasa Wage.
Namun, ada pula yang melaksanakan puasa weton sehari penuh.
Sesuai namanya, puasa sehari penuh dilaksanakan selama 24 jam, yaitu mulai satu hari sebelum hari kelahiran hingga hari kelahiran itu tiba.
Bisa juga melakukan puasa ngebleng tiga hari selama 7 bulan berturut-turut tanpa terputus.
Tapi mungkin cara melaksanakan puasa weton yang terakhir tersebut cukup berat untuk dilakukan oleh pemula.
Pelaksanaan mana pun, tujuan akhir dari pelaku puasa weton adalah untuk mencari keridhoan sang Ilahi, supaya segala hajatnya terkabul, dan urusan di dunia maupun akhirat lancar dan sukses.
Baca Juga: Ancaman Hamas pada Israel Masih Nyaring Terdengar, Israel Malah Kembali Tembak Mati Remaja Palestina
(*)